Laman

Senin, 08 Februari 2016

Trying to escape

Ditemani dengan suara rintik hujan gerimis pada sore ini, aku menulis lagi untukmu. Ditemani pula dengan alunan lagu yang kau sukai 'dulu', aku mengingatmu lagi.
Sebentar.
Jangan salah mengartikan kata 'ingat' pada konteks itu. Ingat disini hanyalah sedikit berujung pada rasa penasaran. kamu dimana, kamu bagaimana sekarang.
Rasanya sudah lama aku tidak mendengar keberadaanmu lagi, baik dimanapun. Bukan artinya aku mencari kamu, tetapi hanyalah rasa ingin tahu apa yang kamu lakukan dan apa yang akan kamu lakukan.
Selepas itu terserah, aku tak akan mengusikmu lagi. Lagipula, sekarang, aku sudah menemukan arti kata 'lepas' yang sesungguhnya. Lepas dari semuanya. Ya. Aku yakin kalau kamu senang mendengar tentang ini, bukankah ini semua yang kamu inginkan dari dulu tapi baru bisa aku pahami sekarang?

"When you lose something you can't replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?"

Pernah merasakan seperti itu? Aku yakin, pasti pernah. Walaupun kamu merasakan itu bukan untukku. Tapi disini, aku akan membuat pengakuan bodoh. Ya, aku pernah merasakan hal itu dan itu untuk mu, terkait denganmu. Bodoh bukan? Aku baru berani mengutarakannya. Mengapa? Stuck in reverse? Ya. Benar. 
Sebentar.
'Lepas' disini aku gunakan lagi. dengan penambahan kata 'mencoba' untuk 'lepas'. Ini baru awal. Berkali-kali aku jatuh untuk hal ini. Untuk kali ini, aku tidak ingin menjadi bodoh lagi. Menyia-nyiakan waktu dan ataupun orang lain hanya untuk stuck. Sia-sia memang. 

Harapanku, semoga yang terbaik saja untukmu.

'Baby you should go and love yourself."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar